Wiritted on Manokwari, 27 November 2015, By. Suara Kota Awal OPM Dan Agama
Sebelum Nasib orang Papua ditentukan (PEPERA 1969), Amerika dan
Indonesia melakukan MoU Dan Eksplorasi Tambang PT. Freeport di Timika pada Tahun
1967.
Indonesia dan Amerika tidak menghargai dan menghormati hak - hak dasar orang Papua. Kehadiran PT. Freeport Indonesia di bumi Amungsa Ilegal, anehnya hanya karena kepentinggan dan Nafsu ekonomi sehingga Amerika Serikat dengan Indonesia manipulasi PEPERA Tahun 1969.
Indonesia dan Amerika tidak menghargai dan menghormati hak - hak dasar orang Papua. Kehadiran PT. Freeport Indonesia di bumi Amungsa Ilegal, anehnya hanya karena kepentinggan dan Nafsu ekonomi sehingga Amerika Serikat dengan Indonesia manipulasi PEPERA Tahun 1969.
Sebelum Papua diakui sebagai bagian
dari indonesia kedua Negara telah melakukan MoU Dan
eksplorasi Tambang PT. Freeport di Timika pada Tahun 1967. Hal ini terbukti bahwa kehadiran PT.
Freeport indonesia ilegal, kami mendesak PT. Freeport indonesia segerah Tutup. Demi tambang emas di Timika,
Amerika membantu indonesia mengambil alih Papua.
Akibat dari kehadiran PT. Freeport orang papua di peta-petakan, di pecah belakan,
bahkan selalu saja terjadi konflik antar suku, Marga dan orang papua semakin
punah tidak seperti biasanya sebelum Freeport Hadir. Pelangaran Ham meningkat tinggi di kawasan PT.
Freeport Indonesia dan Seluruh tanah Papua.
dari Tahun ke Tahun Indonesia dan Amerika melakukan perpanjangan
kontrak tanpa melibatkan orang papua sebagai pemilik hak hulayat. Sekarang Jakarta
mulai ribut, Orang Papua sebagai pemilik Bumi Papua hanya nonton. Tutup
freeport dan Boikot semua perusahaan asing di Tanah Papua dan Segera melaksanakan
Referendum ulang bagi Orang Papua. Dari sekretaris KNPB Mnukwar, Melkias Beanal