
setelah
pemalangan dilakukan masa di pusatkan di
depan Pintu masuk utama kampus UNIPA dengan
bakar bekas ban mobil sebanyak dua kali
dan masa duduk rapi di Jalan Raya Utama Amban, dalam aksi itu di kordinir oleh
kordinator aksi Hugo asraw dan mulai
orasi –orasi dari seluruh Mahasiswa dan Gubernur Mahasiswa dari setiap Fakultas,
Aksi itu Mahasiswa UNIPA Mendesak kepada Rektor UNIPA Dr. Suriel Mofu untuk mempertanggung jawabkan atas seminar tentang Papua
Pada Tanggal, 15 Oktober 2014 yang diselengarakan oleh kerja sama KBRI Den Haag
dan Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Belanda dan Internasional Institute Of
Social Studies (ISS). http://ina.indonesia-seminar-papua-development-implementation-and-challenges-papua-di-iss-belanda
AKSI
Terus berlanjut dari jam 07.00 Wit hingga jam 11.00 wit membakar kedua kali ban
bekas mobil dengan tuntutan segera Rektor datang ke tempat kejadia aksi dan
segera pempertanggung jawabkan Seminar di Uni Eropa tentang papua karena dalam
berita- berita yang mereka peroleh sebanyak Tiga Negara yang beliau turun Mensosialisasikan tentang Situasi Papu,
Pendidikan di papua dan kesehatan di papua.
Aksi
Masi Berlanjut Hingga Jam 12.00 Wit, Namun Rektor Tidak Ada Di Tempat, Beliau
Berangkat, Maka Kordinator Aksi Hugo bersama BEM UNIPA mengajak Mahasiswa
Membubarkan Diri Dan Mereka Akan Melanjutkan Aksi Tersebut Besok, Tanggal, 4
November 2014, Hingga Ada Pertanggung
Jawaban Dari Rektor, Sementara Dua Spanduk Yang Bertulisan “ Bem UNIPA Meminta
Bapak Rektor Untuk Menjelaskan Aksi Penolakan Rektor UNIPA Dan FRANS YOKU Di
Negara Kincirangin Belanda” dan
Mahasiswa UNIPA meminta Rektor Unipa
mempertanggung jawaban penuh terhadap seminar pembanggunan, Implementasi dan
tantanggan yang di adapi masyarakat di papua yang di gelar di uni Eropa
(Belanda, Belgia dan Jerman), Spanduk
tersebut, Masi terbentangkan di depan pintu masuk Kampus UNIPA.
MEDIA KEGIATAN SEMINAR EROPA dapat di baca disi:
www.antaranews.com. 2Ftokoh-papua-barat-bahas-kerjasama-pembangunan-dengan-belgia-
KBRI Den Haag/ http://www.kemlu.go.id
ATRAnews