Wiritted on Mnukwar, 03 Desember 2015.
By.Suara Kota Awal OPM Dan AGAMA
Foto Ilustrasi
Penembakan di Yeleka Wamena Oleh Anggota TNI/Polri
KNPB NEWS. 03 DESEMBER 2015. TNI/Polri
Tembak Mati Empat Warga di Papua DI
KAMPUNG Wanapompi,
Angkaisera, Yapen, masing-masing, Herik Manitori, Yonas Manitori, Yulianus
Robaha dan Darius Anderibi telah ditembak mati tim gabungan TNI/Polri kolonial
Indonesia, pada syukuran peringatan manifesto kemerdekaan West Papua, 1
Desember 2015, pukul 07.30, hanya karena mengibarkan bendera bintang fajar di
depan rumah mereka. Sekalipun perihal peringatan itu sudah disampaikan oleh
Herik kepada Polres Yapen, dan sekalipun disaat penggrebekan Herik dan warganya
hendak bernegosiasi, namun TNI dan Polri secara brutal, langsung menggempur dan
menembak mati mereka.
KNPB mengutuk keras
brutalisme militer kolonial Indonesia. Rakyat West Papua, Indonesia dan dunia
pun tidak akan menerima perbuatan biadab militer kolonial Indonesia yang terus
membunuh rakyat Papua. Euforia rakyat melalui pengibaran bendera secara damai
dan bermartabat itu, sekalipun sebelumnya KNPB telah melarang, adalah bentuk
ekspresi politik dalam menuntut hak penentuan nasib sendiri yang harus
dihormati bahkan dilindungi oleh negara kolonial. Kejahatan kemanusiaan ini
harus dilawan. SUMBER : TNI/Polri Tembak Mati Empat Warga di Papua
4 warga Wanapompi,
Angkaisera, Yapen, masing-masing, Herik Manitori, Yonas Manitori, Yulianus
Robaha dan Darius Anderibi telah ditembak mati tim gabungan TNI/Polri kolonial
Indonesia, pada syukuran peringatan manifesto kemerdekaan West Papua, 1
Desember 2015, pukul 07.30, hanya karena mengibarkan bendera bintang fajar di
depan rumah mereka. Sekalipun perihal peringatan itu sudah disampaikan oleh
Herik kepada Polres Yapen, dan sekalipun disaat penggrebekan Herik dan warganya
hendak bernegosiasi, namun TNI dan Polri secara brutal, langsung menggempur dan
menembak mati mereka.
KNPB mengutuk keras brutalisme militer
kolonial Indonesia. Rakyat West Papua, Indonesia dan dunia pun tidak akan
menerima perbuatan biadab militer kolonial Indonesia yang terus membunuh rakyat
Papua. Euforia rakyat melalui pengibaran bendera secara damai dan bermartabat
itu, sekalipun sebelumnya KNPB telah melarang, adalah bentuk ekspresi politik
dalam menuntut hak penentuan nasib sendiri yang harus dihormati bahkan
dilindungi oleh negara kolonial. Kejahatan kemanusiaan ini harus dilawan. Atau,
masihkah atas nama NKRI, kita membenarkan perbuatan ini?. Disampaikan oleh
Sekum KNPB Pusat. Nesta ones suhuniap.
Baca kronologisnya:
http://nasional.republika.co.id/…/nyqf0d361-tnipolri-tembak…
http://nasional.republika.co.id/…/nyqf0d361-tnipolri-tembak…