PNWP & KNPB

TANAH PAPUA

TPNPB - OPM

POLHUKAM

NASIONAL & INTERNASIONAL

/ / Unlabelled / BOIKOT PILPRES 2014 DI MANOKWARI HARGA MATI





KNPB Wilayah, Alexander Nekenem Ketua KNPB Wilayah Mnukwar (NKRI Dinamai Manokwari).Menghimbau kepada seluruh Rakyat di Propinsi Papua Barat  Khusus Masyarakat Manokwari untuk Memboikot Pilpres Negara Kapitalis NKRI di bumi Cendrawasih Mnukwar, Karena NKRI Menduduki di papua selama 50 thn lebih merupakan ILEGAL Tidak sesuai Mekanisme Hukum internasional, dengan cara yang tidak manusiawi terhadap orang papua selebih-lebihnya pada waktu itu di Mnukwar, Negara Belanda, Amerika, PBB dan Indonesia Segera mempertanggung jawabkan dan meluruska sejarah aneksasi Papua ke pangkuan NKRI lalu menerapkan sistim apa pun boleh di terapkan di atas tanah West papua.
Alexander Nekenem Ketua KNPB Wilayah Mnukwar ini mengatakan, suda  terbukti bahwa pada Pilek 9 Apil 2014, Masyarakat papua wilayah itu tidak 100% ikut pesta Demokrasi, Apa lagi kalau ketika Pilpres Nanti pasti Golput 100% Bagi seluruh masyarakat Kabupaten wasior, Bintuni dan  Manokwari, selanjutnya beliau melaporkan bahwa, Pada waktu Pilek  9 April  2014 mendapat telpon dari Masyarakat Kabupaten Bintuni bahwa 400 orang tidak ikut pesta demokrasi Pilek 2014 Karena tidak mendapatkan Kartu memili dan di Manokwari khusus TPS 15 Amban, Mahasiswa 4 (empat) asrama Ndugama,Asrama Timika, Asrama Puncak Papua dan Asrama Intan Jaya pun Golput pada waktu itu karena tidak mendapatkan Kartu memili,bukan hanya itu saja sebagian rakyat manokwari  juga mengatakan dirinya tidakmengikut pilek pada saat itu.
Alexander Nekenem Ketua KNPB Wilayah Mnukwar mengatakan bahwa, Mulai pada Tahun 1960 -an Kolonial NKRI Masuk menguasai Papua Barat secara ilegal dan mulai sejak itulah orang papua barat dibantai habis-habisan dan Rekayasa Pelaksanaan PEPERA guna untuk melegalkan orang papua barat berada dalam NKRI, Orang papua dipaksakan ditodong dengan senjata, dipukul dan paksakan tanda tangan untuk memilih ikut dengan Kolonial NKRI.
Secara ilegal Indonesia merampas kekayaan alam kami diatas tanah kami sendiri, sedangkan kami hanya sebagai penonton. Korban nyawa orang papua barat mencapai ratusan ribu hingga jutaan nyawa yang mati akibat mau membela hak-haknya diatas tanahnya sendiri dan dianggap sebagai Separatis, Pengacau, Teroris, Kriminal dan julukan sejenisnya yang dijuluki oleh kolonial NKRI.
Mulai hari ini, Kami Rakyat Papua harus menunjukan bahwa kami adalah satu bangsa yang Tuhan taruh diatas tanah kami ini,  dengan kulitnya berwarna hitam dan berambut keriting. Mari kita tunjukan ke dunia bahwa kami adalah satu bangsa yang tidak ikut dalam “Pemilihan Presiden Kolonial NKRI 2014 dan kami Hanya mau memilih bebas dengan REFERENDUM sebagai solusi yang tepat bagi kami bangsa papua yang berambut keriting dan berkulit hitam dalam menentukan kebebasan nasib kami sendiri”. Pemilihan presiden kolonial NKRI dari periode ke periode yang ada hanyalah bangsa papua bagian barat terjadi korban pembunuhan yang tersistim dan pencurian pembataian orang papua serta perampasan sumberdaya alam yang begitu serahka dan liar oleh bangsa Indonesia kolonial NKRI.
Mari kita bersama orang Papua Rumpun Melanesia memilih bebas dan tidak akan lagi memberikan peluang bagi bangsa Indonesia atau kolonial NKRI untuk tidak memberantas dan mencuri atau merampas dan merusak kekayaan alam kami lagi.
Berdasarkan data KPU Tahun 2014 jumlah penduduk di Propinsi Papua dan Propinsi Papua Barat 5.315.403 dan Pada Tahun 2010 Berjumlah 3.612.854, (Pendatang 1.852.297 dan orang asli Papua 1.760.557), berarti selama Emapat Tahun terakhir terjadi peningkatan orang pendatang sebanyak 2.303.451. Dari data tersebut kalau orang papua rumpun melanesia tidak merdeka maka orang papua tinggal tunggu waktu untuk punah diatas tanahnya sendiri.(Melky B)



«
Next

Posting Lebih Baru

»
Previous

Posting Lama

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

ARTIKEL & OPINI