Mantan Ketua umum KNPB Pusat sekaligus juga pendiri KNPB menyampaikan
pesan kepada pengurus KNPB wilayah, KNPB Konsulat dan seluh anggota KNPB
sorong sampai merauke tetap mempertahankan exsitensi perlawanan
terhadap kolonialisme Indonesia di West Papua secara bermartabat dan
kosnsiten.
Pendiri KNPB yang kini menjadi ketua Parlemen Nasional West Papua (PNWP)
sekaligus juga dewan Komite ULMWP dalam Buchtar Tabuni, mengharapkan
agar KNPB tetap mempertahankan perlawanan dan konsisten terhadap agenda
hak penetuan Nasib sendiri bagi rakyat Papua Barat.
Selain itu Buchtar Tabuni, menyapaikan kepada seluruh Anggota KNPB
bersama rakyat Papua untuk tetap fokus pada pada perjuangan dan terus
Mengawal ULMWP, sebagai wada kordinasi yang saat ini menjadi Anggota
Obcerver di MSG.
Berikut ini adalah kutipan pesan yang disampaikan oleh Buchtar Tabuni,
sebagai pendiri dan mantan Ketua umum KNPB pusat melalui pesan elektonik
dari honiara Solomon Island pada tanggal 18 November 2015.
PESAN: Kepada seluruh Crew KNPB di ulang KNPB yang ke-VII pada 19 November 2015.
Kepadamu, seluruh Crew KNPB di penjuruh tanah air West Papua. .Engkau telah menunjukkan kepada lawanmu di pangung demokratis.
1. Kenakan seragam armimu. 2. Kenakan juga kaca mata hitam ribenmu. Sebagai tanda perlawanan kita melawan penjajahan.
Alirkan arus ini sebagai sebuah '' SIMBOL PERLAWANAN DAMAI'' yang
bermartabat dan bertanggung jawab. Dan tumbuh kembangkan kepada segenap
manusia melawan kolonialisme.
Buchtar Tabuni, yang kini menjadi Daftar Pencarian Orang (DPO) dari
Kepolisian kolonial Indonesia melalui Polda Papua, tersebut juga
menyampaikan bahwa, Gaji yang paling mahal bagi aktvis KNPB adalah mati
dibunuh, penjarah dan Buronan.
Oleh sebab itu jagan pernah takut teradap ancaman yang dibuat oleh
kolonial indonesia,tetapi tetap fokus ikuti komando dan melawan kolonial
indonesia secara damai dan bermartabat.
Akhir dari pesan ini saya sebagai pendiri KNPB sekaligus Matan ketua
umum menyampaikan Selamat Merayakan HUT KNPB Ke-7, 19 November 2015.
“Salama Revolusi”
Honiara Solomon Islands 18 November 2015
By.Buchtar Tabuni. Pendiri & mantan Ketua Umum KNPB Pusat