"Penting-Nya Hidup atau Gaji Tanpa Kerja"
Saat ini, Pangkalan
militer dibangun seluruh pelosok Tanah Papua merupakan salah satu
kebijakan yang ekpansi demi mempertahankan West Papua dalam koloni
Indonesia. Kemudian Indonesia dengan bijak mengambil beberapa kebijakan
politiknya demi perubahan wilayah, daerah dan kampung semakin meluas
dalam kehidupan sosial. Bahkan di tingkat domestik juga tak terluput
dengan pemaparan hasil pembanguanan selama ini, di mata dunia
internasional tetapi itu semuanya berperan sepihak dari pemerintah Indonesia sendiri.
Dengan demkian, kebijakan politik koloni terhadap suatu bangsa tak
dapat dikredibelkan oleh publik-Nya, akibat ketidakresponan dari setiap
penguasa yang berdali mempertahan kedaulatan-Nya, dengan pendekatan
pembangunan yang mengarah pada kepentingan individualisme bagi
segelintir penguasa.
Kemudian beberapa faksi dari barisan merah
putih dalam negeri mendirikan benteng-benteng perlawanan di sudut-sudut
kota maupun daerah-daerah terpencil semakin gencar. Tujuan utama mereka
adalah perluasan wilayah dengan kapitalisasi dan kolonialisasi demi
kepentingan ekonomi, politik, kekuasaan dan kedudukan di Bumi
Cendrawasih itu.
Mereka yang belum mempunyai prospek yang pasti
adalah mereka yang hidup ketergantungan dari hasil jaminan dari
penghiantan. Karena hasil dari penghianatan itu, sekan-akan kehabisan
keturunan-Nya sepanjang hidup mereka. Dan keturunan mereka pun tak akan
mewarisi dari hasil penghianatan-Nya. Bahkan hidup mereka juga
terkutuki, akibat perlakuan yang mendapatkan gaji dari hasil darah
manusia yang menjadi sumber hidup-Nya
Untuk memenuhi kehidupan
keluarga tentunya diambil dari hasil kerja, hasil keringat bagi mereka
yang mempunyai pekerjaan. Jangan kita hidup dengan hasil penghiantan
yang dibangun dari kelompok serigala yang berusaha merusak kehidupan
kita sebelumnnya yang kuat. Karena menyimak kondisinya selama ini, tanpa
bekerja menikmati kekayaan dan kejaan diatas Tanah Papua terus
meningkat bagi orang pribumi.
Dapat disimpulakan bahwa, hidup
manusia itu ditentuakan dari diri kita masing-masing, untuk meneruskan
penghidupan terhadap generasi yang akan datang dengan kebutuhan yang
dimiliki bagi setiap individu terhadap keturunnya. Siapun dia yang
memiliki gaji yang berlipat ganda tanpa bekerja dalam hidupnya lalu
berkonklomerasi kekayaan-Nya akan menanggung konsekuansinya, baik di
Bumi maupun pada akhirat.
By: Gobai Awimee / Pecinta Alam Papua
Admin: suarawiyaimana.blogspot.com & wegeidanews.blogspot.com
Tagged with: Berita TPNPB - OPM