PNWP & KNPB

TANAH PAPUA

TPNPB - OPM

POLHUKAM

NASIONAL & INTERNASIONAL

September 2015

Posted by. SUARA KOTA AWAL OPM dan AGAMA. On. Mnukwar, 28 september 2015
Anggota Polisi Negara Indonesia Menembak dua Siswa SMA Di Timika Papua
Pada hari ini, senin tanggal 28 September 2015 Jam 19.00 wpb telah terjadi lagi penembakan terhadap 2 siswa sekolah SMA di pasar gorong-gorong kompleks byak-timika papua. Nama korban Kaleb Bagau (17) di tembak Mati, status masih pelajar STM Kuala Kencana Kelas tiga. Kemudian Efrando (17) di tembak di bagian Dada dan kaki, satatus masih Pelajar anak sekolah SMK Petra Jl.Budi Utomo Timika Papua, Kaleb sementara lagi kritis di RSUD sp 1 Timika.
Cerita Kronologi : Awalnya sekitar jam 19.00 Wpb Kaleb,dan Efrando bersama kawan-kawannya sedang duduk di bawah tiang tower,tiba-tiba polisi menggunakan mobil patroli masuk di kompleks biak dan mengkepung di rumah warga dan menanya kepada warga setempat bahwa,dimanakah anak-anak yang bikin kacau di sini Kah ?
 tetapi memang karena situasi di kompleks biak itu masih aman-aman akhirnya mobil patroli yang tadi pergi parkir di salah satu rumah warga orang Jayapura dan bertanya-tanya.
Kemudian, ada warga yang lapor ke polisi bahwa anak-anak itu selalu bikin kacau di sini dan orang tuanya OPM, selanjutnya tidak lama 10 menit kemudian anggota kepolisian menggunakan 3 mobil dalmas,5 mobil Avansa dan sekitar 15 motor masuk dan mengepung di kompleks biak.

Semua di kuasai oleh polisi karena polisi sedang melakukan pengerebekan akhirnya korban Kaleb Bagau karena takut lari ke arah PLN ternyata di mata jalan bertemu dengan para anggota kepolisian. Polisi ini langsung menggunakan Pistol Peredam dan menembak mati terhadap KALEB BAGAU dan Efrando tertembak di bagian dada dan kaki, setelah berhasil membunuh kedua anak SMA itu, para kepolisian membawahnya pergi ke RSUD. Sampai saat ini korban Kaleb Bagau ada di Kantor KNPB dan PRD wilayah Timika. Sumber : Knpb timika. (By.Melky Beanal).
Posted by. SUARA KOTA AWAL OPM dan AGAMA. On. Mnukwar, 28 september 2015
KNPB Mnukwar, Senin 28 September 2015 telah berlangsung sidang ke- 4 yaitu sidang putusan sela atas aktifis kemanusiaan West Papua atas nama, 1. Alexander Nekenem (Ketua KNPB Mnukwar) 2. Yoram Magai (Sekretaris KNPB) 3. Othen Gombo (Angota KNPB) 4. Novinus Umawak (Mahasiswa). Dalam putusan Majelis hakim bahwa sidang akan dilanjutkan dengan pokok perkara yaitu dengan menghadirkan saksi. Sidang lanjutan akan diberlangsungkan pada 5 Oktober 2015.
Awalnya, ke 4 aktifis dikenakan pasal 160 jo 55 tentang PENGHASUTAN. Namun penasehat hukum dari ke 4 aktifis telah mengajukan esepsi (keberatan) atas SURAT DAKWAAN PENUNTUT UMUM senin, 7 September 2015 No. Reg. Perk: PDM-20/MANOK/Ep.2/07/2015. Dalam surat dakwaan tersebut penuntut umum telah mendakwa terdakwa dengan “melakukan, dan yang turut serta  melakukan, dengan lisan atau dengan tulisan menghasut dimuka umum, supaya orang melakukan sesuatu tindak pidana atau melawan kekuasaan dengan kekerasan, supaya jangan menurut suatu peraturan undang – undang atau perintah jabatan, yang diberikan menurut peraturan undang-undang”. Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam dalam pasal 160 jo Pasal 55 ayat 1 KUHP.
Dengan demikian esepsi (Keberatan) yang diajukan penasehat hukum dari ke 4 aktifis pada 14 September 2015 dalam sidang ke 2 bahwa “tindak pidana penghasutan bukan delik formil dan telah diubah menjadi delik materil. Dapat dijelaskan bahwa ‘4. Delik yang perumusannya pada suatu akibat yang dilarang dan dihukum pidana, akibat adalah hal yang harus ada. “ selesainya suatu delik materil adalah apabila akibat yang dilarang dalam rumusan delik sudah benar-benar terjadi. Apabila pelaku telah selesai melakukan seluruh (rangkaian) perbuatan yang diperlukan untuk menimbulkan akibat yang dilarang akan tetapi suatu hal akibat yang dilarang tidak terjadi maka belum ada delik, paling jauh hanya percobaan delik”.
Dalam persidangan ke 3 pada senin, 21 September 2015, sidang tangapan Keberatan (Esepsi) oleh jaksa penuntut umum atas keberatan yang diajukan oleh penasehat hukum. Dalam tangapan jaksa penuntut umum memutuskan;
1.Menyatakan surat dakwaan telah disusun sebagaimana mestinya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. Dan oleh karenanya surat dakwaan tersebut dapat dijadikan dasar  pemeriksaan perkara ini.
2. Menetapkan eksepsi dari tim penasehat Hukum dinyatakan tidak dapat diterima / ditolak
3. Menetapkan bahwa pemeriksaan perkara ini dilanjutkan.
Selanjutnya sidang akan dilanjutkan 5 oktober 2015 dengan menghadirkan saksi untuk mendengarkan pokok perkara.
Selanjutnya, Rafael Natkime selaku sekjen PRD Mnukwar menilai bahwa peroses peradilan atas ke 4 aktifis berjalan aman namun ia kecewa denan penahanan yang lambatsebab ia menilai tidak ada kesalahan yang dibuat oleh KNPB. “Pada saat aksi belum selesai pihak keamanan sudah membawa lari Alexander Nekenem  dan juga tidak akibat dari aksi tangal 20 mei 2015 yang merugikan Negara ataupun ketentraman dan keamanan umum. Aksi KNPB bukan baru dilakukan. Kami sangat menghormati undang-undang yang berlaku di Indonesia. Jika KNPB melakukan aksi, itu sekedar menyampaikan pendapat dimuka umum dan sudah diatur dalam undang-undan tentang kebebasan menyampaikan pendapat dimuka umum”. Selanjutnya ia juga menambahkan “ ke 4 aktifis segera dipindahkan ke Lembaga Pemasyarakatan (LP). Dalam persidangan juga telah disampaikan dan diminta oleh ke 4 tahanan kepada Hakim tetapi hakim bilang bicarakan dengan pihak kejaksaan”.
Menangapi soal selebaran saat itu dan penolakan aksi oleh pihak kepolisian bahwa “pihak KNPB telah mengeluarkan surat pemberitahuan tangal 16 September 2015, 4 hari sebelum aksi damai. Kami berpikir bahwa kami hanya masukan surat pemberitahuan aksi sehingga pihak kepolisian hanya hadir untuk mengamankan. Surat penolakan juga kami dapat pada malam hari tangal 19 mei2015 pada malam hari. Sedangkan selebaran dan himbauan sudah kami bagikan ke Rakyat tempo hari”
Baca : Kronologi Aksi, 20 Mei 2015 disisni: http://mnukwarprd.blogspot.co.id Atau
http://mnukwarprd.blogspot.co.id/2015/05/mnukwar-aksi-wpncl-pnwp-dan-nrfpb-di.html







Wiritted by. SUARA KOTA AWAL OPM dan AGAMA. On Jumat,  25 september 2015.

Mnukwar,  25 september 2015. 3 komponen yang bersatu dalam gerakan persatuan pembebasan untuk Papua Barat atau United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) yaitu, Negara Federal Rebuplik Papua Barat (NFRPB), Parlemen Nasional Papua Barat (PNWP) dan West Papua National Coalition for Liberation (WPNCL) dewan komite dalam negeri bersama  dan semua organisasi gerakan serta seluruh komponen rakyat bangsa Papua Barat, telah mengadakan ibadah syukuran serta penyampaian hasil KKT PIF. Dimana isu West Papua telah dibahas dalam pertemuan Pasifik Island Forum (PIF) 07-11 September 2015 di Port Moresby PNG beberapa waktu lalu.
Ibadah syukuran tersebut dilaksanakan pada hari Jumat 25 september 2015 di sekretariat KNPB Jalur Gaza, Mnukwar. Ibadah syukuran yang penuh hikmat itu dimulai pada pukul 10.00 wpb, hingga berakhir pada pukul 01.00 wpb.
Ibadah syukuran dan penyampaian hasil ULMWP Lobi di PIF.dengan turunan NRFPB, PRD, WPNCL Wilayah Domberay- Manokwari Mengucapkan Terimakasih Kepad YTH:

 1. Pimpinan -  pimpinan negara kawasan Pasifik

2. PM. Salomon Island, Manasye Sogavare

3. Direktur Eksekutif Pasific Islands Association of Ngos (piango),

4. LSM peduli kemanusian dan masyarakat Internasional. atas dukungan dan    

    membicarakan masalah pelanggaran HAM di Papua Barat dalam forum PIF.

Renungan singkat dipimpin oleh ev. nunit pahabol, s.th. dalam khotbah dikuti dalam kitab 1 tawarik 16 ayat 7- 20, dalam renungan tersebut mengajak semua pejabat negara maupun pejabat daerah papua sedang dalam kegelisahan karena uang namun aktifis Papua jangan pernah gelisah tetapi miliki hikmat dan bersandar kepada Tuhan dan berjuang bersam Tuhan Yesus, pdt. Pahabol juga menjelaskan walaupun siapapun dia, frofesor, doktor yang setinggi langit tidak akan membangun tanah Papua. Pemerintah Indonesia dan  pejabat Papua kacau balu  karena orang pintar dan nafsu uang banyak.
Setelah renugan singkat dilanjutkan dengan sambutan: sambutan pertama disampaikan oleh Parlemen Rakyat Daerah (PRD) mnukwar. melalui sekretaris Rafael Natkime. setelah kita bersatu dalam ULMWP berdasarkan deklarasi di saralana pada tahun 2014 lalu kini ada kemajuan politik yang luar bisa, setelah kita bersatu kita ajukan aplikasi di MSG pada bulan februari 2015, 3 bulan kemudian kita kita diterima di MSG sebagai observer.
Kita menjadi Obesrver mulai melakukan lobi-lobi dilakukan di beberapa negara Pasifik oleh ULMWP selama 2 bulan namun isu west papua mejadi satu isu dari agenda yang ditetapkan oleh sekertariat PIF dari 700 isu yang diusulkan dari melanesia polenesia dan mickronesia di sekertariat PIF. kemudian isu West Papua berhasil dibahas dalam forum PIF. kemurahan Tuhan isu West Papua dibahas di Pasifik Island Forum (PIF) tegasnya.
Sambutan berikut dari sekretaris Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Wilayah Mnukwar, Melkias Beanal. Dalam sambutan  menjelaskan mekanisme kerja dalam  ULMP, KNPB sebagi media yang nantinya mediasi serta sebagai eksekutor setiap agenda penentuan nasib sendiri dari tiga 3 organ WPNCL, NRFPB, WPNCL, karena tiga organ besar bersatu dalam satu payung besar ULMWP. ketika agande kerja akan diturunkan oleh ulmwp kepada tim  kerja dari tim kerja dalam negeri akan melanjutkan ke daerah, setiap wialayh KNPB wilaya sebagai media akan mediasi rakyat mengadakan kegiatan dalam bentuk ibadah maupun aksi. ibadah dan penyampaian hasil hari ini merupakan salah satu agenda dari ULMWP yang dipercayakan kepada tim kerja ulmwp untuk di kerjakan dalam negeri tanah Papua.
selanjutnya sekretaris KNPB Mnukwar membacakan hasil ULMWP lobi di PIF dan membacakan statemen politik rakyat West Papua.  dalam pembacaan statemen ada 5 poin penting yang dibacahkan oleh Melkias Beanal adalah sebagai berikut:
1.      Kami rakyat  West Papua, mendukung penuh atas sikap PM. Salomon Island, Manasye Sogavare atas sikapnya menetapkan kerangka acuan dan rencana aksi terkait Papua Barat, terutama dalam proses di komite dekolonisasi atau komite 24 (c24) PBB. “bersandar pada penilaian Hak Asasi Manusia yang mana   akan menentukan apakah beberapa langkah hukum perlu diambil.
2.      Mendesak kepada  PBB agar segerah kirim tim pencari fakta atau pelopor khusus ke tanah Papua Barat, tentang berpendapat dan berexpresi kemanusiaan internasional di Papua Barat.
3.      kami rakyat  West Papua mendesak, kepada pemerinta indonesia, segerah membuka akses wartawan asing ke tanah Papua Barat tanpa syarat apapun, untuk meliput di seluruh tanah West Papua.
4.      Pemerintah Indonesia segera hentikan diplomasi kotor dan propoganda politik terhadap dunia Internasional sebab hal ini hanya menutupi pelangaran HAM di Papua Barat
Kami rakyat Papua Barat meminta pemerintah pusat (Jakarta) untuk segerah membuka ruang demokrasi di Papua Barat tanpa diskriminasi.
Setelah semua rangkaian ibadah syukuran dan penyampaian hasil lobi sekaligus membacakan statemen politik rakyat Papua Barat,  berakhir pada pukul 01.00 wpb.

(by. Melky Beanal).






















Wiritted  by. SUARA KOTA AWAL OPM DAN AGAMA. On Rabu, 16 September 2015


 
Laporan ULMWP Dan Hasil Lobi Di Tingkatan PIF Ini Dilaporkan Melalui https://www.facebook.com/nesta.gimbal.  kemerdekaan West Papua dari penguasa kolonial Indonesia terus mendunia. Setelah West Papua melalui ULMWP diakui sebagai observer dalam Melanesian Spearhead Group (MSG), kini isu West Papua meluas ke 16 negara Pasifik, dan kemarin berhasil dibahas dalam pertemuan pemimpin kepulauan Pasifik atau Pacific Islands Forum (PIF), yang berlangsung dari tanggal 7-11 September 2015.
Isu West Papua yang merupakan satu dari lima isu prioritas di PIF. ULMWP mengajukan tiga tuntutan, yakni mendesak agar West Papua melalui ULMWP menjadi observer di PIF, mendesak Misi Pencari Fakta dari PBB, dan mendesak PIF mendaftarkan West Papua di Komite Dekolonisasi PBB. Dari hasil pembahasan para Pemimpin PIF dalam pertemuan PIDF, maka dengan berbagai perhitungan dan pertimbangan.
para pemimpin secara diplomatis memutuskan isu West Papua dalam dua poin Komunike yang berbunyi:
1. Pemimpin mengingat kembali keputusan dan keprihatinan pada pertemuan tahun 2006 tentang laporan kekerasan di Papua, dimana mereka juga meminta semua pihak untuk melindungi dan menjunjung tinggi hak asasi manusia dari semua warga Papua dan bekerja untuk mengatasi akar penyebab konflik tersebut dengan cara damai.
2. Pemimpin mengakui kedaulatan Indonesia atas provinsi Papua tetapi mencatat kekhawatiran tentang situasi hak asasi manusia, menyeruhkan semua pihak untuk melindungi dan menjunjung tinggi hak asasi manusia dari semua warga Papua. Pemimpin meminta ketua Forum untuk menyampaikan pandangan dari Forum kepada Pemerintah Indonesia, dan berkonsultasi pada misi pencarian fakta untuk membahas situasi di Papua dengan pihak-pihak yang berkaitan.
Perdana Menteri Papua New Guinea (PNG), Peter O’Neill selaku Ketua PIF, seperti yang dilangsir media Looppng.com, menyampaikan bahwa hasil keputusan tentang West Papua yang dilahirkan adalah langkah awal. “ini baru awal dari banyak tahapan yang akan dilakukan kedepan”, kata Peter O’neill seusai debat panjang yang dilakukan antar pemimpin pada pertemuan reatreat kemarin malam (10/9/2015).
Indonesia melalui Wakil Menteri Luar Negeri telah mendesak Pemimpin PIF tidak intervensi isu West Papua karena tidak relevan untuk dibicarakan dalam PIF, namun Perdana Menteri Solomon Island, Manasseh Sogavareh yang mengikut sertakan Octovianus Mote selaku Sekjen ULMWP dalam delegasi resmi Solomon Island menuju pertemuan PIF menyatakan: "ini bukan isu baru, ini sudah menjadi bagian dari kita jauh sebelum sebagian dari kita menjadi negara merdeka" "Kami sudah membawa masuk mereka ke dalam MSG, dan kami juga akan menemani mereka untuk masuk sebagai peninjau di dalam PIF"
"Membawa masuk West Papua dalam agenda PIF adalah bagian dari wilayah kerja pimpinan PIF, kami tidak akan keluar dari mandat itu"
"Sebagai angggota PBB kami mengakui kedaulatan Indonesia atas West Papua, tetapi PBB juga mengakui hak mereka (West Papua) untuk penentuan nasib sendiri dan pelanggaran HAM"
"Mereka (Indonesia) tidak harus setuju dengan posisi kami, tetapi kami akan berkonsultasi dan menjelaskan kepada mereka bahwa ini adalah hal yang baik bagi kami dan kami akan maju"
"Jika suatu negara anggota PBB melakukan kejahatan kemanusiaan terhadap rakyatnya, itu bukan lagi urusan domestik negara itu, tetapi itu menjadi isu yang harus dibicarakan oleh PBB"
Sikap Rakyat West Papua
Kita patut bersyukur atas segala kemajuan perjuangan yang terjadi. Bahwa ini merupakan sejarah dimana dalam tahun ini secara berturut-turut isu perjuangan bangsa Papua tidak hanya menjadi isu yang dibicarakan, tetapi juga menjadi keputusan di MSG maupun PIF. Adalah sesuatu yang luar biasa ditengah upaya penguasa kolonial Indonesia yang berupaya dengan segala kekuatan, terutama dengan “diplomasi suap”, menghalangi perjuangan kita di Internasional.
Rakyat West Papua tetap bersatu dan saling mendukung dalam setiap kemajuan perjuangan, dan yang paling penting, tidak mudah terpengaruh oleh propaganda dan upaya pengalihan melalui berbagai macam kebijakan dan manipulasi isu oleh penguasa kolonial Indonesia bersama semua agen-agennya di West Papua. (Melky Beanal)



witted by. SUARA KOTA AWAL OPM DAN AGAMA.On. rabu 16 september 2015. 

Seorang Aktifis KNPB Wilayah ditembak mati oleh Suku Kei , Ambon, Timor Timur, Madura, Bugis, Jawa, dibecap Intelijen dan TNI/POLRI kemarin,13/8 di Bendungan depan
Kantor KNPB/PRD Timika-Papua.
Identitas nama yang ditembak mati ialah Otto Asso, dan 5 (lima) orang lainnya luka-luka diantaranya ialah, Yason Asso (Aktifis KNPB Timika) Marten Murib (Aktifis KNPB Timika) Des Jikwa (Aktifis KNPB Timika) Marinus Kogoya (Warga Sipil) dan Dinus Wetipo (Warga Sipil).
Otto Asso saat dia sedang menuju ke Kantor PRD/ KNPB Timika sekitar jam, 4.00 sore, tiba-tiba dari arah belakang sejumlah orang pendatang dari berbagai suku pendatang (Indonesia) yaitu suku Kei ,suku Ambon, suku Timor Timur, suku
Madura, suku Bugis, suku Jawa, dibecap Intelijen dan TNI/POLRI.
Dari arah gorong-gorong dan arah Jl. Sosial Kebun Sirih suku-suku bersama Intelijen Indonesia
mereka yang masuk menyerang aktifis KNPB dan PRD Timika di Kompleks Kantor PRD/KNPB Timika,
dan dari arah Jalan Masuk Ujung Lapangan Moses Kilangan gabungan TNI/POLRI yang masuk.
Semua aktifis KNPB/PRD Mimika tidak menanggapi tentang skenario yang dibangun oleh Intelijen/ TNI/POLRI dengan masyarakat pendatang (Indonesia) yang tujuan datangnya menyerang Kantor KNPB/PRD Timika.
Sebelum kejadiaan pembunuhan dan penyerangan terhadap para aktifis dan warga sipil ini dilakukan seorang intelijen sempat menyampaikan kepada seorang aktifis KNPB Timika bahwa “Kamu tinggal dimana dan kamu suku apa?  Aktifis itu berkata “Saya orang Jayapura? Sebenarnya aktifis itu orang Pegunungan Tengah.
Polisi itu menjawab: “Dalam
waktu yang dekat kami TNI/POLRI akan masuk ke bendungan dan kami tunggu momen jadi kamu dan kamu punya keluarga Jayapura itu keluar dari situ.” katanya polisi itu.
Kejadiaan pembunuhan dan penyerangan ini sengaja dilakukan oleh Pihak Militer Republik
Indonesia dengan tujuan untuk menyerang Kantor PRD/KNPB Wilayah Timika.
Sebelumnya, Korea Waker Kepala Suku Dani di bunuh dan dibuang di SP 6 pada sekitar satu minggu lalu.Tempat tinggal Korea Waker SP 2 dekat Karitas depan pertigaan Jl. Irigasi dan SP 5.
Korban dibunuh dengan cara memotong kepalanya dan kepalanya belum ditemukan.
Menyangkut dengan masalah itu berarti sebenarnya masyarakat pendatang (Indonesia)
Intelijen dan TNI/POLRI langsung pergi menyerang di SP 5 karena masalah itu terjadi di SP 5 dan SP.
6 tetapi mereka datang menyerang di Kantor Papua Merdeka di Timika. (Kantor PRD/KNPB Timika).
Sumber. KNPB News. (By Melky Beanal).







ARTIKEL & OPINI