wiritted on Mnukwar, by. Suara Awal OPM dan AGAMA
KNPB Mnukwar; Pada 10 November sebagai
hari HAM sedunia, maka kami dari Komitte Nasional Papua Barat (KNPB)
wilayah mnukwar
memperingati hari HAM sedunia. Pelanggaran HAM di tanah Papua dilakukan oleh
negara Indonesia dan Amerika Serikat, diatas tanah Papua melebihi umur bangsa Papua yang dideklarasikan melalui dewan Nieuw Guinea Raad pada tahun 1961 yang berumur sekarang
menjadi 54.
Pelangaran
HAM berat yang dilakukan oleh negara Indonesia dan Amerika Serikat adalah hanya
karena nafsu ekonomi di Papua Barat. Sesunguhnya, Allah menciptakan manusia Papua dengan kekayaan yang berlimpah namun
kekayaannya tidak dinikmati oleh manusia Papua namun dinikmati oleh negara-negara rakus dengan menerapkan sistim kapitalis dan kolonialis. Hanya karena kekayaan Alam Paua, Milik orang Papua akibatnya, orang Papua selalu saja
Disudutkan, Dibunuh, Dipaksa, ditembak, Diperkosa sampai Masalah HAM sedang
pantau oleh negara luar maka indonesia menerapkan sistim baru yang disebut “Pelan Tapi Pasti Memusnahkan orang Papua”,
pelangaran HAM di Papua negara indonesia tidak sangup dan mampu untuk menuntaskan
penyelesaiannya.
Hari ini
10 Desember sebagai hari HAM Sedunia, Kami sebagai Orang Papua Ras Melanesia barat
yang Tuhan Allah Ciptakan untuk hidup diatas tanah ini, Pulau Papua Ini, Dan
Menikmati Kekayaan Kami.
Menggapa
indonesia bagaikan Orang Papua binatang buruan, apa indonsia menilai orang Papua
seperti binatang buruan?, Pelangaran HAM
Dipapua sedetik pun tetap saja ada, tidak ada keadilan sama sekali, dimata Negara indonesia Papua bagaikan
binatang yang Membahayakan Negara Indonesia sehingga selalu berburuh untuk
dibunuh dan di punahkan.
Kami
orang Papua sadar dan mengerti bahwa Negara NKRI adalah seorang Ayah tiri dan
undang- undang adalah Mama tiri kedua orang tua telah berhasil membesarkan
dengan menyengsarahkan kami
bahkan menderita.
orang Papua
sadar bahwa kami menjadi dewasa yang bisa hidup mandiri. Anehnya adalah orang
tua tidak memberikan kesempatan kepada anaknya untuk menjadi keluarga sendiri
dan mandiri hingga merdeka. Yang diharapkan oleh orang papua sendiri yaitu kemerdekaan dan mendirikan suatu negara
yang sama seperti kedua Orang Tua Tiri NKRI dan Undang – undangnya.
Pada
hari ini 10 Desember 2015, merupakan hari HAM sedunia maka, kami Rakyat West
Papua dari sorong sampai Merauke sedang mengalami
pelanggaran HAM berat. Pelangaran HAM di Papua dimulai dari hadirnya Negara
indonesia di Tanah Papua sampai sekarang 2015, Pelangaran Ham di Tanah Papua tidak
bisa dan tidak akan diselesaikan antara Orang Papua dan Negarah Penjajah
Indonesia, Kita meninjau kembali
Sungguh aneh tapi nyata, semua akan terlihat jelas bahwa, tidak ada nilai sama
sekali kehormatan dan martabat rumpun Melanesia di Papua
Barat di mata pemerintah kolonial Indonesia.
Manusia
di Papua Dibunuh oleh aparat TNI/ POLRI negara NKRI , pelangaran HAM yang belum tuntas oleh negara
sampai saat ini adalah, Roma Agereemen, PEPERA
1969, Kontrak Kerja PT.Freeport Indonesia pada 1967, Wamena Berdarah, Timika Berdarah, Biak
Berdarah, Wasior Berdarah, Jayapura Berdarah, Pembunuhan Martinus Yohame Ketua
KNPB Sorong, Pelangaran HAM dan pembunuhan warga sipil ada 12 kali peristiwa
dalam tahun 2014 – 2015,
Kami
Dari Komitte Nasional Papua Barat (KNPB) Mnukwar Melaporkan kepada Dunia
Internasional bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) melakukan
pembunuhan ratusan ribu orang papua, Dan menjadi pelangaran HAM Berat yang
disembunyikan, Tidak bisa dipertangung jawabkan Oleh Indonesia dan tidak Mau dunia
internasional mengetahui Pelangaran HAM di Papua. Ada Beberapa Pelanggaran HAM oleh Negara
Indonesia Adalah Sebagai Berikut:
1.
Pembunuhan
Masal di Paniai 8 desember 2014, menewaskan 4 pelajar dan puluhan lainya
terluka,
2.
Penembakan
terhadap anak kepala suku FIT NAWIPA, Kepala suku umum timika FIT NAWIPA
gorong-gorong timika, Polisi menembak Meki Nawipa Umur 19 Tahun , Sabtu 10
januari 2015 malam, pukul 21.45 di Gorong-Gorong Timika.
3.
Penembakan
Pembubaran Paksa penggalangan dana Kemanusiaan Untuk Vanuatu di Yahukimo
tanggal 19 Maret 2015, polisi menembak mati OBANG SEGENIL, dan 6 orang lainya
terlukan akibat penembakan yang dilakukan kepolisian.
4.
Penembakan
di Dogiyai satu orang tewas atas nama PODEPA AGAPA 14 anak sekolah dan 7 orang
lainya terluka, pada tanggal 26 Juni 2015
5.
Pembunuhan
Misterius yang diduga dilakukan oleh aparat kepolisian yang berpakian pereman
atau militer non oragani di Yahukimo pada tanggal 04 maret 2015, salah satu
anggota KNPB yahukimo DENI BAHABOL, dibunuh aprat lalu dibuang di sungai dengan
di isi dalam karung.
6.
dan
penyiksaan terhadap salah satu pemudah di merauke oleh kepolisian pada tanggal
28 september 2015. Penembakan 11 orang di Tolikara dan 1 orang atas nama EDI
WANIMBO Mati dan 10 orang lainya terluka akibat timah panas aparat, pada
tanggal 17 juli 2015
7.
Penembakan
terhadap 6 warga sipil di timika Pada tanggal 28 agustus 2015, menewaskan,
EMANUEL MAIRIMAU, YULIANUS AKOARE dan 4 orang lainya terluka akibat timah panas
TNI
8.
Pembunuhan
dan penikaman serta pembakaran di organda yang mengakiatkan korban mahasiswa di
kamkey pada tanggal 9 juni 2015
9.
Pembunuhan
terhadap KALEB BAGAU di timika pada tanggal 28 sebtember 2015, dilakukan oleh
kepolisian.
10.
Pembunuhan
YAMES KOGOYA yang dilakukan oleh Militer Non organik kemudian dibawah ke Rumah
sakit abe pada tanggal 24 september 2015, diduga dilakukan oleh Militer non
organik.
11.
Penculikan
dan penyiksaan oleh polisi terhadap 3 pemuda di pante besyi G jayapura pada
tanggal 27 Agustus 2015.
12.
Penangkapan
13.
Penembakan
brutal oleh TNI dan Polri pada 1 Desember 2015 di serui papua, kampung wanampompi, distrik angkasaisera, kepulauan yapen
papua, akibatnya 12 orang korban kritis, 4 orang diantaranya tewas meninggal Dunia. Sangat kami mempertanyakan, Pihak
perinta setempat dan pihak gereja dimana? Akhirnya masyarakat sipil melarikan
diri pengungsian ke hutan- hutan diserui. Segerah perintah setempat dan pihak
gereja memperhatikan yang sedang terjadi disana.
PERNYATAAN SIKAP
Pada hari
ini 10 Desember 2015, hari HAM sedunia. Kami
rakyat West Papua di Mnukwar melalui KNPB Mnukwar mendesak kepada Negara
Kesatuan Republik Indonesia Bahwa:
1. Negara kesatuan Republik Indonesia segerah Membuka
Ruang Demokrasi di Tanah Papua.
2. Kami mendesak kepada Indonesia, Segerah membuka Ruang
bebas akses berita untuk wartawan Internasional meliput di Tanah
Papua.
3. Kami mendesak indonesia segerah menuntaskan
pelanggaran HAM di Tanah Papua melalui Mekanisme internasional di Pengadilan
tertinggi Internasional.
4. Kami mendesak indonesia, Membiarkan Kami Orang
Papua menentukan Nasib Sendiri (Referendum) di Tanah Papua melalui mekanisme
hukum internasional.
5. Mendesak PBB segera mengirim tim
pemantau PBB di West Papua
6. Mendesak Negara-negara kawasan
pasifik dan rumpun Melanesia segera mengirim tim pencari fakta yang sudah
dibentuk di tanah papua. Dan segera mendesak Indonesia agar membuka akses tim
pencari fakta sebab korban pelangaran HAM semakin meningkat dalam beberapa
bulan terakhir ini.
Mnukwar, 10 Desember 2015
KOMITE NASIONAL PAPUA BARAT (KNPB)
WILAYAH MNUKWAR
Melkias Beanal
Sekretaris KNPB Mnukwar