wiritted by. SUARA KOTA AWAL OPM DAN AGAMA.
ON. Rabu, 10 Desember 2014
Pada
hari ini tanggal, 10 Desember 2014 hari Ham Sedunia, PRD dan KNPB Wilayah
Mnukwar mediasi Rakyat West Papua Memperingati Hari HAM Se-dunia, melakukan kegiatan
jumpa pers di sekretariat KNPB, Kegiatan di mulai
pada jam 15.00 WP Sampai selesai 17.00 WP. Dalam kegiatan ini Ketua KNPB
Wilayah Mnukwar
Alexander Nekenem mengatakan kami KNPB Wilayah Mnukwar bersama Rakyat West
Papua mengutuk keras Semua kejahatan yang dilakukan oleh Negara Indonesia diatas Tanah Papua,
ditambahnya kekerasan diatas tanah Papua mulai sejak tahun 1960 hingga saat ini
Tahun 2014, Baru saja terjadi kekerasan oleh negara Indonesia melalui TNI/POLRI
di Paniai Papua. Maka kami KNPB dan PRD Wilayah Manokwari mendesak pemerintah
indonesia segerah mempertanggung jawabkan atas ketidak adilan yang terjadi di Paniai
tanggal, 7 sampai tanggal, 8 Desember 2014.
Pada pukul 14:00 WP. Dari parlemen rakyat daerah mewakili, Sekjen Parlemen Rakyat Daerah Mnukwar Rafael Natkime
mengatakan, tingal beberapa hari lagi sidang HAM internasional dan baru saja Indonesia
dibawa kepemimpinan Jokowi telah menewaskan warga sipil West Papua di Dogiai
oleh aparat keamanan Indonesia. Untuk itu, PRD Mnukwar menyampaikan duka yang
mendalam dan meminta kepada DPRP, MRP dan peresiden Indonesia segera bertangung
jawab terhahap tewasnya warga pribumi West Papua dan meminta kepada lembaga
kemanuasian untuk segera investigasi kejadian yang berutal tersebut.
Ditambahkannya, apa yang dikatakan aparat keamanan Indonesia bahwa warga sipil
di Dogiai hendak menyerang pos polisi itu tidak benar. Sebenarnya, Warga hendak
berkumpul untuk meminta pertangung jawaban atas pemukulan 3 pemuda malam
sebelumnya. Kepada media harus benar-benar menyampaikan yang sebenarnya, turun
ke masyarakat dan ambil berita sehingga tidak merugikan pihak lain. Ketua PNWP,
Buctar Tabuni melalui jejaring social facebook mengatakan “ 4 orang yang tewas
merupakan kado natal dari JOKOWI untuk orang Papua” itu memang benar. Sekjen
PRDM juga mengatakan bulan Desember ini merupakan duka bagi orang Papua. Ia
juga menambahkan, Kebenaran boleh dibunuh namun tidak dapat dikalahkan. Terkait
pertemuan di Vanuatu, PRDM bersama rakyat West Papua di Mnukwar mendukung dan
mendoakan upaya Negara Vanuatu untuk mempersatukan organisasi perjuangan pembebasan
West Papua serta West Papua menjadi keanggotaan MSG. Doa kami menyertai para
pemimpin perjuangan West Papua di Pot Vila, Vanuatu
Dalam
jumpa pers yang dilakukan di sekretariat itu membentangkan gambar -gambar pelanggaran HAM
oleh Negara Indonesia dan membentangkan 5buah spanduk
yang bertulisan, “Mendesak
PBB segera meninjau kembali status politik papua cacat hukum dan moral”, spanduk kedua
bertulisan, kami
bangsa papua menuntut segerah meninjau kembali New York agreemant 15 agustus
1962, spanduk ketiga bertulisan. we
want to referendum. spanduk ke empat bertulisan, Wilayah
West Papua sebagai zona penegakan hak asasi manusia
dan spanduk ke lima bertulisan, Buka Ruang
Demokrasi Dan Stop Kekerasan, tidak hanya spanduk saja namun pamplet-pamplet
yang bertulisan, KNPB Dan PRD Wilayah Mnukwar
Memperingati Hari Ham Sedunia 10 Desember 2014,
Kami
Minta Referendum Bukan Transmigrasi, Kami Rakyat
Papua Menyampaikan Ke PBB Agar Menegur Dan Mendesak NKRI Untuk Tegakan HAM Di
Tanah PAPUA.
Setelah memperingati hari HAM sedunia
dilanjutkan dengan diskusi terkait perkembangan dalam negeri dan di luar negeri
mengenai
situasi dan perkembangan agenda penentuan nasib sendiri di luar negeri dan
dalam negeri. Serta pelangaran HAM yang dilakukan Indonesia melalui TNI POLRI, salah satunya di Pania pada 7-8 desember 2014. Sampai
selesai kegiatan pada pukul 17.00 wp, membubarkan diri masing-masing.
Berikut foto-foto
kegiatan di lampiran.